Hipertermia: Kenali 8 Jenis, Gejala & Cara Penanganan Efektif

Hipertermia: Kenali 8 Jenis, Gejala & Cara Penanganan Efektif
Sumber: Liputan6.com

Cuaca panas ekstrem yang melanda beberapa wilayah di Indonesia meningkatkan risiko hipertermia. Kondisi ini terjadi ketika suhu tubuh meningkat di atas 38,5°C akibat paparan panas berlebih dari lingkungan sekitar. Gejala hipertermia beragam, tergantung tingkat keparahannya, namun pengenalan dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius, bahkan kematian.

Dokter spesialis penyakit dalam RS EMC Cibitung, Steffie Simpinano Solin, menjelaskan pentingnya memahami gejala dan jenis hipertermia. Ia menekankan bahwa meskipun sering dianggap sepele, hipertermia yang tidak ditangani dengan benar dapat menimbulkan komplikasi berbahaya.

Gejala Umum dan Penyebab Hipertermia

Beberapa gejala umum hipertermia meliputi suhu tubuh di atas 38,5°C. Gejala lainnya termasuk perasaan tubuh panas, tenggorokan kering, kelelahan, sakit kepala atau pusing, serta mual dan ketidaknyamanan perut.

Suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36°C hingga 37,5°C. Peningkatan suhu di atas 38,5°C mengindikasikan hipertermia dan memerlukan perhatian serius.

Hipertermia terjadi ketika mekanisme pengaturan suhu tubuh gagal mempertahankan keseimbangan suhu tubuh secara optimal. Paparan panas dalam durasi yang lama menyebabkan peningkatan suhu tubuh secara terus-menerus.

Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti rhabdomyolysis (kerusakan otot), gagal ginjal, perdarahan, koma, dan kematian. Penanganan segera sangat penting.

Beragam Jenis Hipertermia

Hipertermia memiliki berbagai jenis, tergantung kondisi dan gejala yang dialami penderita. Pemahaman akan jenis-jenis ini membantu dalam diagnosis dan penanganan yang tepat.

Berikut beberapa jenis hipertermia yang perlu diketahui:

  • Heat Stress: Tubuh kesulitan mengatur suhu akibat paparan panas, tetapi belum mencapai kelelahan panas berat. Gejalanya meliputi kelelahan, pusing, tenggorokan kering, dan mual.
  • Heat Fatigue: Kelelahan akibat paparan suhu panas tinggi dalam jangka waktu lama. Gejalanya termasuk kelelahan, tenggorokan kering, penurunan konsentrasi, dan kelemahan otot ringan.
  • Heat Syncope: Aliran darah ke otak menurun, sering muncul setelah berdiri lama di lingkungan panas. Gejalanya meliputi gangguan penglihatan, pusing, dan potensi kehilangan kesadaran.
  • Heat Cramps: Kram otot akibat kekurangan elektrolit dan cairan tubuh setelah aktivitas fisik intens di lingkungan panas. Kram otot biasanya terjadi di perut, lengan, atau kaki.
  • Heat Edema: Penumpukan cairan di ekstremitas (kaki atau tangan) akibat pelebaran pembuluh darah dalam cuaca panas. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya.
  • Heat Rash: Reaksi kulit berupa peradangan atau iritasi, ditandai dengan munculnya biang keringat di leher, siku, dada, dan selangkangan.
  • Heat Exhaustion: Hilangnya banyak cairan tubuh akibat keringat berlebihan. Gejalanya meliputi kelelahan ekstrem, pusing, mulut kering, kesulitan bergerak, dan detak jantung cepat. Kondisi ini bisa berkembang menjadi heatstroke jika tidak ditangani.
  • Heatstroke: Kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera. Gejalanya meliputi suhu tubuh di atas 40°C, kejang, kehilangan kesadaran, bicara tidak jelas, dan kulit panas dan kering. Kondisi ini sangat berbahaya dan berpotensi fatal.

Penanganan dan Pencegahan Hipertermia

Penanganan hipertermia berfokus pada menjauhkan tubuh dari sumber panas. Pindahkan penderita ke tempat sejuk, berikan cairan elektrolit, longgarkan pakaiannya, dan kompres tubuh dengan air dingin.

Langkah pencegahan meliputi menghindari aktivitas fisik berat saat suhu tinggi. Jaga hidrasi tubuh dengan minum cukup air, pastikan ventilasi udara cukup, dan kenakan pakaian yang sesuai dengan cuaca panas.

Konsultasi dengan dokter sangat penting jika gejala memburuk. Perawatan medis segera dapat mencegah komplikasi serius dan menyelamatkan nyawa.

Hipertermia merupakan kondisi yang dapat dicegah dengan tindakan sederhana. Namun, kewaspadaan dan pengetahuan tentang gejala serta penanganan yang tepat sangat krusial untuk melindungi diri dari bahaya cuaca panas ekstrem.

Tetap waspada terhadap gejala hipertermia dan segera cari pertolongan medis jika diperlukan. Dengan tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko komplikasi serius akibat cuaca panas ekstrim.

Exit mobile version