Bisnis  

Insentif Mobil Listrik: Rosan Dorong TKDN Tinggi, Untung Besar!

Insentif Mobil Listrik: Rosan Dorong TKDN Tinggi, Untung Besar!
Insentif Mobil Listrik: Rosan Dorong TKDN Tinggi, Untung Besar!

Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong pengembangan industri kendaraan listrik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan insentif besar bagi produsen mobil listrik yang berinvestasi di dalam negeri. Besarnya insentif ini ternyata berkaitan erat dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang dicapai oleh masing-masing produsen.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, secara resmi mengumumkan kebijakan ini di New Energy Vehicle Summit 2025. Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan maksimal bagi industri ini.

Insentif Besar Berbasis TKDN

Rosan menjelaskan bahwa semakin tinggi TKDN yang dicapai oleh produsen mobil listrik, maka semakin besar pula insentif yang akan diberikan. TKDN sendiri merupakan persentase komponen lokal yang digunakan dalam proses produksi.

Dengan skema ini, pemerintah berharap dapat memacu penggunaan komponen dalam negeri dan mendorong pertumbuhan industri pendukung mobil listrik di Indonesia. Hal ini diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian nasional.

Dukungan Infrastruktur dan Riset

Selain insentif finansial, pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan infrastruktur pendukung industri mobil listrik. Ini termasuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar luas di seluruh Indonesia.

Rosan menekankan pentingnya ketersediaan SPKLU yang memadai. Tanpa infrastruktur pengisian daya yang cukup, minat masyarakat terhadap mobil listrik akan berkurang. Pemerintah berencana untuk memperluas jaringan SPKLU secara bertahap.

Tidak hanya infrastruktur, pemerintah juga mendorong pengembangan riset dan pengembangan (R&D) di bidang kendaraan listrik. Insentif hingga 300 persen telah disiapkan untuk kegiatan R&D ini sejak tahun 2022.

Dengan adanya dukungan ini, diharapkan produsen mobil listrik di Indonesia dapat terus berinovasi dan menghasilkan teknologi yang kompetitif di pasar global.

Investasi Masif dari Produsen Asing

Minat investor asing terhadap industri mobil listrik di Indonesia cukup tinggi. Hingga Maret 2025, tujuh perusahaan telah menyatakan komitmen investasi untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia.

Total nilai investasi yang ditanamkan mencapai Rp 15,4 triliun, dengan kapasitas produksi yang ditargetkan mencapai 281 ribu unit per tahun.

Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain BYD, Citroen, Aion, Maxus, Geely, VinFast, dan VW. Beberapa di antaranya bahkan sudah mulai melakukan konstruksi pabrik.

Pemerintah optimistis bahwa produksi mobil listrik di Indonesia akan terus meningkat. Target produksi pada tahun 2030 diperkirakan mencapai 2,5 juta unit per tahun.

Keberhasilan ini tentunya bergantung pada berbagai faktor, termasuk kesinambungan kebijakan pemerintah, ketersediaan infrastruktur, dan daya saing produk yang dihasilkan.

Dengan dukungan pemerintah yang komprehensif, Indonesia berpotensi menjadi pusat produksi mobil listrik di kawasan Asia Tenggara dan bahkan dunia. Namun, keberhasilan ini membutuhkan kerja sama yang solid antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *