Bisnis  

Investasi Mobil Listrik RI: BYD, VW Berebut Pasar Rp15,4T

Investasi Mobil Listrik RI: BYD, VW Berebut Pasar Rp15,4T
Investasi Mobil Listrik RI: BYD, VW Berebut Pasar Rp15,4T

Investasi di sektor kendaraan listrik di Indonesia terus menunjukkan tren positif. Hal ini ditandai dengan minat besar perusahaan asing untuk membangun pabrik di Tanah Air. Setidaknya tujuh perusahaan otomotif global telah menyatakan komitmen investasi hingga Maret 2025, dengan total nilai mencapai Rp 15,4 triliun.

Komitmen investasi tersebut diungkap langsung oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani. Beliau menyampaikan kabar baik ini dalam New Energy Vehicle Summit 2025 di Jakarta.

Gelombang Investasi Mobil Listrik dari Perusahaan Global

Tujuh perusahaan asing telah menyatakan minatnya untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia sejak tahun 2024 hingga Maret 2025. Bahkan, beberapa di antaranya sudah mulai melakukan konstruksi pabrik.

Investasi yang mencapai angka Rp 15,4 triliun ini diperkirakan akan menghasilkan kapasitas produksi mobil listrik hingga 281 ribu unit per tahunnya.

Nama-nama besar industri otomotif global turut serta dalam gelombang investasi ini. Di antaranya adalah BYD, Citroen, Aion, Maxus, Gili, VinFast, dan Volkswagen.

Rosan Perkasa Roeslani menekankan bahwa investasi ini merupakan bukti nyata kepercayaan investor terhadap potensi pasar dan perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Prospek Cerah Industri Kendaraan Listrik Indonesia

Pemerintah Indonesia memproyeksikan peningkatan signifikan produksi mobil listrik dalam beberapa tahun ke depan. Target produksi pada tahun 2030 dipatok hingga 2,5 juta unit per tahun.

Proyeksi ini didasarkan pada data penjualan kendaraan listrik berbasis baterai yang menunjukkan pertumbuhan pesat. Data Gaikindo mencatat kenaikan penjualan hingga 151,4 persen secara tahunan di tahun 2024.

Jika dilihat secara jangka panjang (2019-2024), pertumbuhan penjualan kendaraan listrik bahkan mencapai angka 331 persen per tahun. Ini menunjukkan potensi pasar yang sangat besar dan menarik bagi investor.

Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini penting agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pemain utama dalam industri baterai kendaraan listrik (EV battery).

VinFast: Investasi Besar di Subang

Salah satu pemain kunci dalam investasi mobil listrik di Indonesia adalah VinFast, perusahaan otomotif asal Vietnam. VinFast telah berkomitmen untuk membangun pabrik di Subang, Jawa Barat.

Investasi VinFast di Subang mencapai Rp 4 triliun untuk lahan seluas 120 hektare. Pabrik ini ditargetkan mampu memproduksi 50 ribu kendaraan per tahunnya.

Pembangunan pabrik direncanakan akan dimulai segera setelah Ramadhan. VinFast menargetkan penyelesaian pembangunan pada tahun 2026 dan memulai produksi di tahun yang sama.

Kendaraan yang akan diproduksi VinFast di Indonesia memiliki berbagai tipe dengan kisaran harga jual Rp 200 juta hingga Rp 600 juta. Hal ini menunjukkan komitmen VinFast untuk menawarkan berbagai pilihan kepada konsumen Indonesia.

Secara keseluruhan, gelombang investasi di sektor kendaraan listrik menunjukkan optimisme terhadap masa depan industri otomotif di Indonesia. Dengan dukungan pemerintah dan minat investor global, Indonesia berpotensi besar untuk menjadi pusat produksi mobil listrik di Asia Tenggara.

Pertumbuhan yang signifikan ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkontribusi terhadap upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan industri yang lebih ramah lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *