Jaecoo J7 SHS: Irit BBM Ekstrem, Tembus 1.377,6 Km Sekali Isi Tangki

Pada Senin, 24 Februari 2025, di tengah cuaca mendung dan gerimis di JIExpo Kemayoran, Jakarta, kami memulai petualangan Super Marathon Jakarta-Bali: “1.300 km, One Tank Infinite Adventures,” sebuah inisiatif dari Jaecoo Indonesia. Tujuannya membuktikan efisiensi bahan bakar Jaecoo J7 SHS, SUV PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle).

Jaecoo, produsen otomotif asal Wuhu, China, mengklaim J7 SHS mampu menempuh jarak hingga 1.300 km dengan satu tangki BBM (60 liter) dan bantuan mode EV. Tantangan ini sungguh menarik, dan kami siap mengujinya.

Sebelum perjalanan, persiapan dilakukan dengan teliti. Tangki BBM diisi penuh, baterai 18,3 kWh terisi daya, dan tekanan ban disamakan (32 psi). Tiga unit J7 SHS, masing-masing berpenumpang empat orang, siap berangkat.

Tim kami, yang terdiri dari dua jurnalis dan satu perwakilan Jaecoo Indonesia, mendapat nomor urut satu. Perjalanan dimulai pukul 10.00 WIB dari SPKLU Damri Kemayoran, melalui Tol Wiyoto Wiyono menuju Tol TransJawa.

Gaya Mengemudi dan Aturan Permainan

Panitia menetapkan beberapa aturan. AC harus tetap menyala pada suhu 23 derajat Celsius dengan kipas pada level dua. Kecepatan di jalan tol dibatasi antara 60-100 kpj. Prioritas utama adalah efisiensi konsumsi BBM, bukan kecepatan.

Kecepatan bervariasi selama perjalanan, namun tetap dalam batas yang ditentukan. Semua unit memulai perjalanan dengan mode EV yang diklaim mampu menempuh 100 km. Mobil kami bahkan melampaui klaim tersebut, mencapai 120 km.

Setelah baterai habis, mesin bensin otomatis aktif. Namun, sistem regeneratif pada saat turunan membantu mengisi ulang baterai, memperpanjang jarak tempuh. Lalu lintas relatif lancar, terutama di jalan tol.

Etape Pertama: Jakarta – Surabaya

Etape pertama, Jakarta-Surabaya, memakan waktu cukup lama. Kami tiba di hotel di kawasan Darmo sekitar pukul 23.00 WIB. Total jarak tempuh hari pertama mencapai 802 km, dengan sisa jarak tempuh tertera di MID (Multi Information Display) sebesar 502 km.

Penggunaan mode EV di awal perjalanan terbukti efektif dalam menghemat konsumsi BBM. Sistem regeneratif juga memberikan kontribusi signifikan dalam menambah jarak tempuh, terutama di jalanan yang menurun.

Kondisi jalan dan lalu lintas sepanjang perjalanan juga menjadi faktor penting. Kemacetan bisa berpengaruh signifikan terhadap konsumsi BBM. Beruntung, pada hari pertama, lalu lintas relatif lancar, sehingga mendukung efisiensi bahan bakar.

Etape Kedua: Surabaya – Bali

Keesokan harinya, pukul 09.30 WIB, perjalanan dilanjutkan dari Surabaya menuju Bali. Setelah keluar dari Tol TransJawa, perjalanan dilanjutkan melalui jalur biasa menuju Pelabuhan Ketapang.

Perjalanan di luar tol lebih menantang karena kondisi jalan yang beragam dan kemungkinan kemacetan. Ini akan menjadi pengujian nyata bagi efisiensi bahan bakar J7 SHS di berbagai kondisi jalan.

Tantangan ini bukan hanya tentang membuktikan klaim jarak tempuh, tetapi juga tentang bagaimana teknologi PHEV dapat diandalkan dalam perjalanan jarak jauh dengan berbagai kondisi jalan. Hasil akhir perjalanan akan menjadi bukti nyata efisiensi J7 SHS.

Kesimpulan akhir dari perjalanan ini akan diulas di bagian selanjutnya, termasuk detail konsumsi BBM yang tercatat dan perbandingan dengan klaim pabrikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi BBM, seperti kondisi jalan, gaya mengemudi, dan penggunaan fitur-fitur mobil juga akan dianalisa.

Data konsumsi BBM aktual akan dibandingkan dengan klaim pabrikan untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang efisiensi J7 SHS. Hal ini akan memberikan informasi yang berharga bagi konsumen yang mempertimbangkan untuk membeli SUV PHEV.

Selain itu, pengalaman berkendara selama perjalanan panjang akan diulas, termasuk kenyamanan kabin, performa handling, dan fitur-fitur lainnya. Ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang performa keseluruhan Jaecoo J7 SHS.


Exit mobile version