Jeff Bezos, pendiri Amazon, kembali membuat heboh dengan penjualan sahamnya yang masif. Transaksi senilai lebih dari USD 5,4 miliar atau sekitar Rp 87,3 triliun ini melibatkan lebih dari 25 juta lembar saham Amazon. Penjualan ini diumumkan pada Jumat, 28 Juni 2025 waktu Amerika Serikat, dan menarik perhatian publik mengingat berbagai konteks yang menyertainya.
Aksi penjualan ini terjadi bertepatan dengan perayaan pernikahan mewah Bezos dengan Lauren Sanchez. Pernikahan yang dikabarkan menghabiskan biaya sekitar USD 50 juta atau Rp 809 miliar ini semakin menambah daya tarik dari berita penjualan saham tersebut.
Penjualan Saham dalam Upaya Diversifikasi Aset
Menurut laporan Geekwire, penjualan saham Amazon yang dilakukan Bezos merupakan bagian dari strategi diversifikasi aset kekayaannya. Ini bukan kali pertama miliarder tersebut melakukan penjualan saham dalam jumlah besar.
Pada tahun 2024 saja, Bezos tercatat telah menjual saham Amazon senilai lebih dari USD 13 miliar. Dana yang diperoleh dari penjualan ini digunakan untuk berbagai proyek ambisius yang telah dan akan dijalankan oleh Bezos.
Alokasi Dana dan Proyek-Proyek Bezos
Salah satu proyek utama yang didanai Bezos adalah perusahaan antariksa miliknya, Blue Origin. Perusahaan ini terus mengembangkan teknologi penerbangan luar angkasa, dan investasi Bezos menunjukkan komitmennya pada eksplorasi ruang angkasa.
Selain Blue Origin, Bezos juga aktif dalam kegiatan filantropi. Bezos Day One Fund, yang didirikan pada 2018, berkomitmen untuk membantu keluarga tunawisma dan meningkatkan pendidikan anak usia dini.
Bezos juga mendirikan Bezos Earth Fund pada 2020, yang fokus pada isu perubahan iklim global. Komitmen dana sebesar USD 2 miliar untuk Bezos Day One Fund dan pendirian Bezos Earth Fund menunjukkan kepedulian Bezos pada isu-isu sosial dan lingkungan.
Tetap Pemegang Saham Mayoritas Amazon
Meskipun melakukan penjualan saham dalam jumlah signifikan, Bezos tetap menjadi pemegang saham terbesar Amazon. Laporan proksi pada bulan Februari menunjukkan kepemilikannya masih sekitar 9,6% saham perusahaan yang beredar.
Penjualan ini terjadi di tengah kinerja positif saham Amazon. Harga saham Amazon melampaui USD 223 per lembar pada minggu penjualan tersebut, dan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa.
Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek Amazon di masa depan, meski sempat tertekan pada awal tahun akibat gejolak pasar global.
Perlu diingat bahwa keputusan Bezos untuk menjual sahamnya merupakan strategi pribadi dan kompleks. Meskipun terdapat spekulasi seputar berbagai faktor, termasuk pertimbangan pajak terkait kepindahannya dari Washington ke Florida, pernyataan resminya hanya menekankan diversifikasi aset dan proyek-proyek yang sedang dijalaninya.
Sebagai kesimpulan, penjualan saham Amazon senilai miliaran dolar oleh Jeff Bezos menunjukkan komitmennya pada diversifikasi aset dan berbagai proyek pribadi dan filantropinya. Meskipun tetap menjadi pemegang saham mayoritas Amazon, langkah ini menunjukkan fleksibilitas dan strategi investasi yang dinamis dari salah satu orang terkaya di dunia.