Jetour vs Chery: Mana yang Lebih Unggul di Pasar Indonesia?

Jetour, merek mobil asal China, telah meluncurkan dua model di Indonesia, Jetour Dashing dan X70 Plus, sejak tahun 2024. Secara global, Jetour telah beroperasi sejak 2018 dan telah memasarkan produknya di sekitar 62 negara, dengan total penjualan mencapai 1,4 juta unit.

Seringkali Jetour dan Chery disebut-sebut berada di bawah naungan perusahaan yang sama. Namun, perbedaan di antara keduanya cukup signifikan.

Moch Ranggy Radiansyah, Marketing Director PT Jetour Motor Indonesia, menjelaskan bahwa Jetour merupakan entitas independen di bawah Chery Holding Group. Hal ini menunjukkan bahwa kedua merek memiliki manajemen, strategi, dan pengembangan produk yang berbeda, baik di Indonesia maupun di pasar global.

Meskipun terpisah, Ranggy mengakui bahwa beberapa model Jetour, seperti Dashing dan X70 Plus, menggunakan basis mesin yang sama dengan beberapa model Chery. Ini menunjukkan adanya sinergi dalam hal teknologi, namun tetap mempertahankan identitas merek yang berbeda.

Lebih lanjut, Ranggy menjelaskan perbedaan strategi pemasaran dan jaringan diler antara Jetour dan Chery. Jetour dan Chery memiliki strategi, jaringan diler, dan manajemen yang sepenuhnya terpisah. Bahkan, Jaecoo, merek lain di bawah Chery Automobile, juga memiliki strategi yang berbeda dengan Jetour.

Perbedaan Jetour dan Chery: Sebuah Tinjauan Lebih Dalam

Sebagai entitas independen di bawah Chery Holding Group, Jetour memiliki identitas merek tersendiri. Hal ini tercermin dalam strategi pemasaran dan pengembangan produk yang berbeda dari Chery. Jetour fokus pada segmen pasar tertentu dan memiliki target konsumen yang spesifik.

Sementara Chery telah beroperasi di Indonesia sejak 2006 melalui Indomobil Group, perjalanan Chery di Indonesia penuh dengan pasang surut. Namun, Chery kembali ke pasar Indonesia pada IIMS 2022 dengan menawarkan berbagai pilihan kendaraan, mulai dari mobil bermesin pembakaran internal (ICE) hingga kendaraan listrik baterai (BEV).

Jetour sendiri melakukan debut di GIIAS 2024, menawarkan berbagai pilihan kendaraan ICE dan BEV. Rencananya, Jetour juga akan meluncurkan model PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) di tahun ini. Hal ini menunjukkan komitmen Jetour untuk memasarkan berbagai jenis kendaraan untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen.

Strategi Pasar yang Berbeda

Perbedaan strategi pemasaran antara Jetour dan Chery juga terlihat dari cara mereka menjangkau konsumen. Jetour mungkin fokus pada strategi pemasaran yang lebih agresif untuk mencuri pangsa pasar, sementara Chery mungkin lebih mengutamakan membangun brand image dan kepercayaan konsumen.

Kehadiran Jetour di pasar Indonesia semakin memperkaya pilihan konsumen dalam hal kendaraan. Dengan menawarkan berbagai pilihan model, baik ICE maupun BEV, Jetour berusaha untuk menjadi pilihan yang kompetitif di pasar otomotif Indonesia yang semakin berkembang.

Sebagai anggota Gaikindo sejak akhir Januari, Jetour menunjukkan keseriusannya untuk berkontribusi dalam pertumbuhan industri otomotif di Indonesia. Kehadiran Jetour semakin memperkuat persaingan di segmen pasar kendaraan di Indonesia.

Secara keseluruhan, meskipun berada di bawah payung yang sama, Jetour dan Chery memiliki identitas, strategi, dan target pasar yang berbeda. Jetour menawarkan pilihan baru bagi konsumen Indonesia yang mencari alternatif kendaraan dengan harga kompetitif dan teknologi terkini.

Keberhasilan Jetour di Indonesia akan bergantung pada kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan pasar, menawarkan produk dengan kualitas yang baik, dan membangun kepercayaan konsumen. Waktu akan membuktikan seberapa besar dampak kehadiran Jetour di industri otomotif Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *