MSG Aman dan Halal? Mitos vs Fakta Seputar Penyedap Rasa Populer

Berbagai mitos seputar monosodium glutamat (MSG) atau micin masih beredar luas di masyarakat. Untuk meluruskan kesalahpahaman ini, PT Sasa Inti berkolaborasi dengan Perkumpulan Arsip Perguruan Tinggi Indonesia (PATPI) Bogor dan Forum Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Pangan (Formasip) Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Menjawab Mitos Seputar MSG: Fakta Keamanan dan Kehalalan”.

Seminar yang berlangsung di Auditorium Abdul Muis Nasution, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB pada 27 Februari 2025 ini bertujuan memberikan pemahaman ilmiah tentang keamanan dan kehalalan MSG. Acara ini menghadirkan pakar kesehatan, ilmu pangan, dan kehalalan untuk membahas berbagai klaim yang beredar di masyarakat.

Para pembicara yang hadir antara lain dr. Mira Dewi, MSi, PhD (pakar kesehatan dan dosen Fakultas Kedokteran IPB), Prof. Dr. Ir. Hanifah Nuryani Lioe, MSi (guru besar kimia pangan Fateta IPB), dan Prof. Dr. Nugraha Edhi Suyatma, STP, DEA (guru besar rekayasa proses dan pengemasan pangan Fateta IPB, sekaligus auditor halal LPPOM MUI).

Mengupas Mitos Kehalalan MSG

Prof. Nugraha Edhi Suyatma menjelaskan proses produksi MSG di industri dan menanggapi isu kehalalannya yang sering muncul di media. Ia menegaskan bahwa saat ini seluruh produsen MSG telah menerapkan standar produksi halal yang ketat, menggunakan bahan halal, dan memastikan fasilitas produksi terbebas dari kontaminasi bahan haram.

Dengan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), kehalalan MSG di Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Penjelasan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat terkait isu kehalalan MSG yang seringkali beredar.

Keamanan MSG dari Perspektif Kesehatan dan Ilmu Pangan

Dari perspektif keamanan pangan, dr. Mira Dewi menjelaskan bahwa berbagai penelitian ilmiah tidak menemukan bukti kuat yang menunjukkan MSG menyebabkan efek kesehatan berbahaya jika dikonsumsi sesuai takaran yang dianjurkan. MSG merupakan asam amino alami yang juga terdapat dalam banyak makanan sehari-hari, seperti tomat dan keju.

Senada dengan itu, Prof. Hanifah Nuryani Lioe menambahkan bahwa MSG tidak memiliki efek negatif terhadap kesehatan jika digunakan sesuai rekomendasi. MSG bahkan berperan penting dalam meningkatkan cita rasa makanan tanpa menambah kalori berlebih. Penjelasan ini menekankan aspek manfaat MSG dalam konteks penggunaan yang tepat.

Partisipasi Peserta dan Komitmen PT Sasa Inti

Seminar yang digelar secara hibrida ini dihadiri lebih dari 200 peserta luring dan 300 peserta daring melalui Zoom. Peserta berasal dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, civitas akademika IPB University, pelaku UMKM pangan, dan masyarakat umum di seluruh Indonesia.

PT Sasa Inti, bersama PATPI Bogor dan Formasip IPB, berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya informasi ilmiah dalam menentukan pilihan konsumsi. Mereka juga memastikan produk yang beredar di pasar memenuhi standar kehalalan dan keamanan pangan.

Informasi Tambahan Mengenai MSG

Berikut beberapa poin penting tambahan terkait MSG yang perlu dipahami:

  • MSG merupakan penyedap rasa yang terbuat dari asam glutamat, asam amino yang secara alami terdapat dalam banyak makanan.
  • Organisasi kesehatan dunia (WHO) dan badan pengawas makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) telah menyatakan MSG aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
  • Reaksi alergi terhadap MSG sangat jarang terjadi, dan biasanya terjadi pada individu yang sudah memiliki kondisi medis tertentu.
  • Meskipun MSG dapat meningkatkan rasa makanan, penting untuk tetap menjaga pola makan seimbang dan tidak mengandalkan MSG secara berlebihan.
  • Bacalah selalu label kemasan produk makanan untuk mengetahui kandungan MSG dan bahan-bahan lainnya.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang MSG, masyarakat diharapkan dapat membuat pilihan konsumsi yang lebih cerdas dan sehat. Seminar ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara industri, akademisi, dan lembaga pemerintah dapat berperan penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *