Arus mudik Lebaran 2025 diperkirakan akan sangat padat di berbagai moda transportasi, termasuk bandara, pelabuhan, stasiun, dan terminal. Puncaknya kemungkinan terjadi pada pekan terakhir Maret, mengingat Ramadhan dimulai pada 1 Maret 2025.
Namun, terdapat satu hal penting yang perlu diperhatikan terkait perjalanan ke Bali selama periode tersebut. Bandara I Gusti Ngurah Rai akan ditutup selama 24 jam penuh pada Hari Suci Nyepi, tepatnya tanggal 29 Maret 2025.
Penutupan Bandara Ngurah Rai ini menimbulkan tantangan tersendiri karena bertepatan dengan arus mudik Lebaran. Hal ini dikarenakan Idul Fitri diperkirakan jatuh pada 31 Maret 2025, hanya dua hari setelah Nyepi.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, menegaskan bahwa seluruh penerbangan dari dan menuju Bali akan dihentikan selama Nyepi. Keputusan ini didasarkan pada tradisi tahunan untuk menghormati ketenangan dan kekhusyukan Hari Suci Nyepi.
Pihak bandara akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk membahas pengaturan penerbangan selama periode tersebut. Koordinasi ini meliputi penentuan puncak arus mudik Lebaran dan pengaturan transportasi selama libur sekolah.
Dampak Penutupan Bandara Ngurah Rai terhadap Arus Mudik
Penutupan Bandara Ngurah Rai selama Nyepi berpotensi menimbulkan penumpukan penumpang di hari-hari sebelum dan sesudah Nyepi. Oleh karena itu, perencanaan perjalanan yang matang sangat penting bagi para pemudik dan wisatawan yang ingin mengunjungi Bali.
Faik Fahmi menyarankan agar calon penumpang menghindari perjalanan ke Bali pada dua hari sebelum Lebaran. Ia menyarankan untuk melakukan perjalanan sebelum atau sesudah Hari Raya Idul Fitri untuk menghindari dampak penutupan bandara.
Selain itu, koordinasi dengan Kementerian Perhubungan juga akan difokuskan pada pembentukan posko angkutan Lebaran. Posko ini bertujuan untuk memastikan kelancaran perjalanan bagi masyarakat selama periode mudik Lebaran.
Antisipasi dan Solusi
Pemerintah dan otoritas bandara perlu menyiapkan langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak penutupan bandara. Ini termasuk penyediaan informasi yang jelas kepada calon penumpang, serta pengaturan alternatif transportasi.
Penting juga untuk mengkampanyekan pemahaman tentang pentingnya menghormati Hari Suci Nyepi bagi masyarakat Bali. Saling pengertian dan toleransi antarumat beragama sangat diperlukan dalam situasi ini.
Sebagai contoh, pada tahun 2002, Nyepi bertepatan dengan Idul Adha. Saat itu, umat Muslim tetap dapat melaksanakan shalat Id dengan menyesuaikan kondisi, seperti tidak menggunakan pengeras suara dan kendaraan bermotor.
Lebih lanjut, penjualan tiket kereta api Lebaran 2025 telah mencapai 1,39 juta kursi, tetapi masih tersedia tiket. Ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk mudik Lebaran tahun ini.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman, meskipun terdapat penutupan Bandara Ngurah Rai selama Hari Suci Nyepi.
Langkah-langkah koordinasi yang tepat antara pemerintah, otoritas bandara, dan operator transportasi lainnya sangatlah krusial. Tujuannya untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para pemudik dan wisatawan selama periode tersebut.

Sumber Gambar: KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
Informasi lebih lanjut mengenai pengaturan penerbangan dan transportasi selama periode Nyepi dan Lebaran 2025 dapat diakses melalui situs web resmi Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura I.





