Artis Luna Maya baru-baru ini mengungkapkan telah menjalani prosedur egg freezing. Keputusan ini diambil untuk meningkatkan peluang kehamilan di usia yang lebih matang, mengingat kesibukan kariernya yang padat. Kini telah menikah dengan Maxime Bouttier, rencana memiliki anak menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan ini.
Prosedur egg freezing dan proses penggunaan sel telur beku untuk program kehamilan sebenarnya cukup kompleks dan melibatkan beberapa tahapan penting. Berikut penjelasan detailnya.
Proses Penggunaan Sel Telur Beku untuk Program Kehamilan
Pada tahap awal, pasangan akan mengunjungi klinik fertilitas. Suami akan memberikan sampel sperma dalam suasana yang nyaman dan privat.
Selanjutnya, sel telur beku akan dicairkan (thawing). Proses ini merupakan langkah krusial sebelum pembuahan.
Setelah pencairan, ICSI (Intracytoplasmic Sperm Injection) akan dilakukan. Teknik ini menyuntikkan satu sel sperma langsung ke dalam sel telur untuk pembuahan.
Embrio kemudian akan dipantau perkembangannya hingga hari ketiga dan kelima. Dokter akan memilih embrio yang berkualitas terbaik untuk ditransfer ke rahim.
Proses transfer embrio dilakukan setelah seleksi ketat untuk memastikan peluang keberhasilan kehamilan yang optimal. Tahapan ini menuntut keakuratan dan ketelitian tinggi.
Preparasi Dinding Rahim (Endometrium)
Selain persiapan sel telur dan sperma, preparasi dinding rahim (endometrium) juga sangat penting. Kondisi endometrium yang baik akan meningkatkan peluang keberhasilan implantasi embrio.
Preparasi ini dapat dilakukan melalui siklus alami atau terapi penggantian hormon (hormone replacement therapy). Terapi hormon diberikan untuk menebalkan lapisan endometrium sebelum transfer embrio.
Dr. Febriyan Nicolas Kengsiswoyo dari Eka Hospital PIK menjelaskan bahwa reseptivitas endometrium sangat dipengaruhi oleh usia. Semakin tua usia, semakin rendah reseptivitasnya.
Angka Keberhasilan dan Faktor yang Mempengaruhi
Angka keberhasilan kehamilan menggunakan sel telur beku umumnya sama dengan program bayi tabung (IVF) konvensional, berkisar antara 30-50 persen.
Pada wanita di bawah usia 30 tahun, angka keberhasilan bahkan bisa mencapai 60 persen di beberapa klinik. Namun, angka ini cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Faktor penting lainnya adalah “umur biologis”. Wanita dengan usia biologis lebih muda dari usia kronologisnya cenderung memiliki peluang keberhasilan yang lebih tinggi.
Sebagai contoh, wanita berusia 40 tahun dengan usia biologis 35 tahun memiliki peluang yang lebih baik dibandingkan dengan wanita berusia 40 tahun dengan usia biologis 40 tahun.
Mengenal Lebih Dalam: Apa Itu Egg Freezing?
Egg freezing atau oocyte cryopreservation adalah prosedur medis yang membekukan sel telur dari ovarium.
Sel telur dibekukan cepat menggunakan teknik vitrifikasi dan disimpan dalam nitrogen cair pada suhu -196 derajat Celsius.
Keberhasilan egg freezing sangat dipengaruhi oleh usia saat pembekuan. Semakin muda usia, semakin tinggi tingkat keberhasilannya.
Prosedur ini juga direkomendasikan bagi wanita yang akan menjalani kemoterapi atau radioterapi karena kanker. Terapi tersebut dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sel telur.
Biaya egg freezing mencakup stimulasi hormon, pengambilan sel telur, penyimpanan, dan biaya program bayi tabung di masa mendatang. Biaya tersebut perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini.
Kesimpulannya, egg freezing menawarkan peluang bagi wanita untuk menunda kehamilan tanpa mengorbankan kesuburan di masa depan. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis untuk memahami prosedur, risiko, dan biaya yang terkait sebelum memutuskan untuk menjalani egg freezing. Persiapan yang matang dan pemilihan klinik yang terpercaya sangatlah krusial untuk keberhasilan program.





