Qualcomm, perusahaan semikonduktor asal Amerika Serikat, semakin gencar memasuki pasar chipset laptop. Mereka mengklaim chipset Snapdragon X series sebagai pesaing kuat Intel dan AMD, dengan mengandalkan tiga keunggulan utama: performa, daya tahan baterai, dan kemampuan AI.
Kedar Kondap, SVP dan GM, Compute and Gaming Qualcomm, menjelaskan strategi ini di Snapdragon Southeast Asia (SEA) Summit 2025 di Singapura. Ketiga pilar tersebut diyakini mampu memberikan pengalaman pengguna yang superior dibandingkan kompetitor.
Performa Unggul Snapdragon X Series
Dalam hal performa, Qualcomm mengklaim chipset Snapdragon X series memiliki skor ISO yang tinggi. Skor ISO, metrik internal Qualcomm, mengukur kinerja CPU. Kondap menyatakan bahwa Snapdragon X menawarkan kinerja CPU hingga 163 persen lebih cepat daripada pesaing dengan daya yang sama. Hal ini dikonfirmasi oleh Nitin Kumar, Senior Director, Product Management, Qualcomm Technologies, Inc., dalam sesi keynote SEA Summit 2025.
Lebih lanjut, untuk mencapai kinerja ISO yang sama, kompetitor membutuhkan daya 168 persen lebih besar untuk port tunggal. Keunggulan ini menunjukkan efisiensi energi yang tinggi dari Snapdragon X series.
Daya Tahan Baterai yang Luar Biasa
Salah satu keunggulan utama Snapdragon X series adalah daya tahan baterainya. Qualcomm menekankan bahwa performa chipset tetap konsisten, bahkan setelah pengisian daya dicabut. Berbeda dengan kompetitor yang biasanya menurunkan performa untuk menghemat baterai, Snapdragon X mampu mempertahankan performa puncak tanpa kompromi.
Ini merupakan poin penting bagi pengguna laptop, terutama mereka yang membutuhkan kinerja tinggi dalam mobilitas. Pengguna tidak perlu khawatir akan penurunan performa saat bekerja di luar ruangan atau tanpa akses listrik.
Kemampuan AI yang Canggih
Qualcomm membekali Snapdragon X series dengan Neural Processing Unit (NPU) hingga 45 TOPS (Tera Operations Per Second). TOPS merupakan satuan ukur performa pemrosesan AI, khususnya di NPU. Semakin tinggi nilai TOPS, semakin cepat pemrosesan AI yang dapat dilakukan.
Kemampuan NPU yang tinggi memungkinkan penggunaan generative AI secara *on-device*, tanpa perlu koneksi internet. Hal ini didemonstrasikan melalui berbagai *use case* di Snapdragon SEA Summit 2025, yang menunjukkan keunggulan signifikan dibandingkan kompetitor yang masih bergantung pada *cloud* untuk pemrosesan AI.
Generative AI *On-Device*
Demo yang dipamerkan di acara tersebut menunjukkan kemampuan generative AI yang diproses langsung di perangkat. Pengguna dapat memanfaatkan fitur AI canggih tanpa ketergantungan pada koneksi internet yang stabil, menawarkan fleksibilitas dan kecepatan yang lebih tinggi.
Keunggulan ini sangat relevan mengingat kebutuhan akan akses internet yang cepat dan stabil tidak selalu terpenuhi di berbagai lokasi. Dengan kemampuan *on-device* ini, pengguna dapat mengandalkan kinerja AI yang optimal kapan saja dan di mana saja.
Target Pasar Qualcomm
Qualcomm menargetkan pasar laptop kelas menengah sebagai strategi utama untuk penetrasi pasar Snapdragon X series. Mereka menilai segmen ini memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan dan sesuai dengan kemampuan serta harga chipset mereka.
Indonesia disebut sebagai salah satu pasar utama yang akan menjadi fokus Qualcomm, mengingat pertumbuhan pasar laptop yang pesat di negara ini. Strategi ini diharapkan mampu memperluas jangkauan dan adopsi Snapdragon X series di pasar global.
Kesimpulan
Qualcomm menunjukkan ambisi besar dalam persaingan pasar chipset laptop dengan Snapdragon X series. Keunggulan performa, daya tahan baterai, dan kemampuan AI menjadi senjata utama mereka. Dengan strategi yang tepat dan fokus pada pasar yang tepat, Qualcomm berpotensi menjadi pemain utama di segmen ini.
Namun, kesuksesan Qualcomm juga bergantung pada faktor lain seperti harga, dukungan dari produsen laptop, serta penerimaan pasar terhadap teknologi baru. Penting untuk memantau perkembangan pasar dan strategi Qualcomm selanjutnya untuk melihat seberapa besar dampaknya terhadap persaingan industri.