Ramadan dan Lebaran Dorong Lonjakan Penjualan Mobil, LCGC Tetap Primadona

Lebaran selalu menjadi momen istimewa bagi banyak orang Indonesia, termasuk bagi pasar otomotif. Momentum mudik dan liburan seringkali mendorong peningkatan penjualan kendaraan, baik mobil baru maupun bekas. Banyak produsen dan dealer yang memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran dengan menawarkan berbagai diskon dan promo menarik untuk meraup keuntungan.

Seva, platform penjualan mobil baru dan bekas dari Astra, memprediksi peningkatan penjualan mobil menjelang dan selama Lebaran. Data internal Seva menunjukkan pertumbuhan penjualan sebesar 12 persen pada Maret 2024 (awal Ramadan) dan 18 persen pada April 2024 (periode Lebaran). Tren ini diperkirakan akan berlanjut di tahun-tahun mendatang.

“Jelang-jelang Lebaran itu, kira-kira mungkin kalau tahun lalu naik sekitar 12 sampai 14 persen,” ungkap David Thamrin, Product and Growth Division Head Seva. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan Seva terhadap peningkatan penjualan yang signifikan setiap tahunnya menjelang Lebaran.

Faktor Pendorong Peningkatan Penjualan Mobil Jelang Lebaran

Beberapa faktor berkontribusi pada peningkatan penjualan mobil menjelang Lebaran. Salah satu faktor utama adalah kebutuhan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman. Mobil pribadi memberikan kenyamanan dan fleksibilitas dibandingkan dengan moda transportasi umum, terutama bagi keluarga besar.

Selain itu, promo dan diskon yang ditawarkan oleh berbagai dealer juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Potongan harga dan berbagai penawaran menarik lainnya dapat mengurangi beban finansial pembelian mobil, sehingga semakin banyak masyarakat yang berminat untuk membeli mobil baru.

Terakhir, peningkatan daya beli masyarakat juga berperan penting. Dengan kondisi ekonomi yang membaik, masyarakat cenderung lebih mampu membeli barang-barang tahan lama seperti mobil. Hal ini semakin mendorong peningkatan penjualan mobil, terutama menjelang momen-momen spesial seperti Lebaran.

Tipe Mobil yang Paling Diminati

Meskipun berbagai jenis mobil ditawarkan, mobil LCGC (Low Cost Green Car) masih menjadi primadona. Hal ini sesuai dengan pernyataan David Thamrin yang mengatakan bahwa konsumen saat ini cenderung “budget conscious” (berhati-hati dengan pengeluaran). LCGC menawarkan kombinasi harga terjangkau dan efisiensi bahan bakar yang menarik bagi sebagian besar konsumen.

Kendati demikian, pasar mobil juga terus berkembang. Tren mobil listrik dan mobil hybrid mulai meningkat, meskipun belum mendominasi pasar secara signifikan. Ke depannya, mungkin akan terjadi pergeseran tren dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan lingkungan dan teknologi otomotif yang lebih modern.

Prospek Penjualan Mobil di Tahun 2025 dan Strategi Seva

Seva optimistis penjualan mobil akan terus meningkat di tahun 2025. Kebutuhan mudik Lebaran tetap menjadi faktor kunci. Namun, Seva juga menyadari tantangan yang ada, seperti PPN 12 persen dan opsi pajak lainnya.

Untuk menghadapi tantangan ini, Seva menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan dan meningkatkan penjualan. Salah satunya adalah dengan memberikan berbagai promo menarik, seperti cashback mulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 juta. Seva juga menyediakan fasilitas pembiayaan untuk memenuhi berbagai kebutuhan konsumen, mulai dari kebutuhan usaha, renovasi rumah, hingga dana pernikahan.

Kesimpulan

Penjualan mobil diprediksi akan terus meningkat menjelang Lebaran, didorong oleh kebutuhan mudik, promo menarik, dan peningkatan daya beli masyarakat. LCGC tetap menjadi pilihan utama konsumen yang mementingkan efisiensi biaya. Seva, sebagai salah satu pemain utama di pasar otomotif digital, optimistis akan menghadapi tantangan dan mempertahankan pertumbuhan penjualan melalui strategi pemasaran dan fasilitas pembiayaan yang inovatif.

Exit mobile version