Otoritas Jasa Keuangan (OJK) gencar memperkuat ekosistem tata kelola dan integritas industri jasa keuangan. Langkah ini krusial dalam menghadapi tantangan teknologi dan sosial yang semakin kompleks.
Tingginya Kasus Fraud di Industri Jasa Keuangan Indonesia
Kasus fraud di lembaga jasa keuangan masih menjadi masalah serius di Indonesia. Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, mengungkapkan angka fraud yang tinggi ini.
Ancaman siber juga semakin meningkat, termasuk potensi fraud akibat serangan siber. Pengembangan teknologi AI dan machine learning memerlukan perhatian khusus pada aspek tata kelolanya.
Upaya Pencegahan Risiko dan Penguatan Pengawasan OJK
OJK berkomitmen mencegah potensi risiko di sektor jasa keuangan. Berbagai langkah preventif diterapkan untuk memperkuat pengawasan dan perlindungan konsumen.
Audit internal tidak hanya mencari kesalahan, tetapi juga mencari ruang perbaikan (room for improvement). Hal ini penting untuk memastikan jaminan (assurance) dan fungsi konsultasi.
OJK mendorong nilai-nilai integritas dan tata kelola yang baik. Hal ini diharapkan tumbuh kuat, tidak hanya di lingkungan kerja, tetapi juga menjadi karakter generasi muda Indonesia.
OJK menerapkan pendekatan inklusif dan dialogis. Tujuannya adalah untuk membangun fungsi insight (advisory), oversight (audit), dan manajemen risiko (foresight).
Peran Perbankan dalam Menjaga Kepercayaan Nasabah
OJK meminta perbankan meningkatkan tata kelola untuk menjaga kepercayaan nasabah. Beberapa bank masih menjadi sasaran pembobolan dan digunakan untuk transaksi judi online.
Kecanggihan teknologi membuat bank rentan terhadap fraud. Hal ini dibuktikan dengan laporan dari publikasi BCBS tentang manipulasi laporan keuangan oleh bank global.
Perbankan harus menjaga integritas dan tata kelola perusahaan yang baik. Ini untuk mencegah tindak pidana seperti penggelapan, pembobolan dana nasabah, dan penampungan rekening judi online.
OJK menerbitkan berbagai POJK untuk mendukung penguatan tata kelola perbankan. Fraud dalam pelaporan keuangan dapat berujung pada pencabutan izin operasional bank.
Sistem keuangan yang baik (well-functioning financial system) memfasilitasi penyaluran dana efektif dari investor ke sektor usaha produktif. Perbankan Indonesia, dengan aset terbesar di industri jasa keuangan, berperan signifikan dalam menciptakan sistem tersebut.
Kesimpulannya, OJK aktif berupaya memperkuat integritas dan tata kelola industri jasa keuangan Indonesia. Langkah-langkah komprehensif ini bertujuan untuk melindungi konsumen, mencegah fraud, dan memastikan stabilitas sistem keuangan nasional yang sehat dan terpercaya.





