Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2025, Telkomsel telah mengumumkan kesiapannya menghadapi lonjakan trafik data yang diperkirakan mencapai 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau sekitar 69,1 PB. Lonjakan ini terutama diprediksi terjadi di Jawa Tengah (lebih dari 43 persen), Jawa Timur, dan Jawa Barat. Persiapan yang dilakukan Telkomsel meliputi peningkatan infrastruktur dan optimasi jaringan.
Peningkatan trafik data ini tercermin dari berbagai layanan digital. Komunikasi sosial meningkat lebih dari 12,1 persen, online gaming meningkat lebih dari 41 persen, dan penggunaan WhatsApp serta Instagram meningkat lebih dari 7,66 persen. Layanan SMS hanya naik 0,5 persen, sementara layanan suara justru menurun 1,9 persen, menandakan pergeseran tren penggunaan layanan digital ke arah data.
“Dari proyeksi kami selama di RAFI (Ramadan Idulfitri) 2025 ini, layanan data akan naik sebesar 16 persen, dibandingkan 2024. Kalau dibandingkan hari normal, itu naik 13,2 persen,” jelas VP Global Network Operations Telkomsel Juanita Erawati dalam konferensi pers.
Peningkatan Infrastruktur dan Optimasi Jaringan
Untuk menghadapi lonjakan trafik data, Telkomsel telah melakukan berbagai persiapan. Salah satunya adalah peningkatan infrastruktur jaringan, termasuk peningkatan kapasitas BTS 5G hingga 1.400 unit di wilayah Jabodebek. Telkomsel juga telah melakukan pengujian jaringan sepanjang 17.537 km untuk memastikan kestabilan jaringan selama periode ramai tersebut.
Selain itu, Telkomsel telah menetapkan 476 titik POI (Point of Interest) menggunakan metodologi berbasis kecerdasan buatan. Titik-titik tersebut meliputi pusat perbelanjaan, sarana transportasi, daerah pemukiman, jalur mudik, dan tempat ibadah – lokasi-lokasi yang diperkirakan mengalami lonjakan trafik tertinggi.
Untuk memastikan stabilitas jaringan, Telkomsel juga mendirikan 12 posko pemantauan operasional yang tersebar di berbagai wilayah. Posko ini berfungsi untuk memantau dan mengatasi kendala jaringan secara cepat dan efektif.
Strategi Telkomsel dalam Menghadapi Lonjakan Trafik
Telkomsel menggunakan solusi otomatis berbasis AI sejak awal 2023 untuk mengoptimalkan jaringan. Teknologi ini memungkinkan jaringan menyesuaikan diri secara otomatis tanpa intervensi manusia, berbeda dengan metode manual sebelumnya yang kurang efisien. Otomatisasi ini sangat penting untuk menangani lonjakan trafik yang tidak terduga.
Direktur Network Telkomsel Indra Mardiatna menambahkan, “Jadi, kenaikannya bagi kami cukup signifikan. Dan, ini pun kami sudah menyiapkan sekitar 476 titik strategis (Point of Interest). Titik-titik yang diprediksi alami lonjakan tertinggi.” Hal ini menunjukkan komitmen Telkomsel untuk memberikan layanan yang optimal kepada pelanggannya.
Ekspansi Jaringan 5G
Telkomsel juga semakin mematangkan kehadiran layanan 5G, khususnya di Jabodetabek. Saat ini, terdapat sekitar 1.400 BTS 5G yang tersebar luas di wilayah tersebut, mulai dari Bandara Soekarno Hatta hingga kawasan PIK. Hal ini menunjukan fokus Telkomsel dalam menyediakan akses internet berkecepatan tinggi di daerah padat penduduk dan ramai.
Secara total, Telkomsel memiliki 2.200 BTS 5G yang tersebar di 56 kota/kabupaten di Indonesia. Namun, cakupan penuh layanan 5G masih terbatas di beberapa wilayah utama seperti Jabodetabek dan Bali. Telkomsel berencana untuk memperluas cakupan 5G ke kota-kota besar lainnya seperti Surabaya, Medan, Makassar, dan Batam.
Uji Coba Kecepatan Jaringan 5G
Uji coba kecepatan jaringan 5G Telkomsel dilakukan menggunakan aplikasi Speedtest by Ookla. Kecepatan download bervariasi, mulai dari 70-80 Mbps di jalan tol dalam kota, hingga mencapai 160-174 Mbps di Bandara Soekarno Hatta dan puncaknya 275 Mbps di PIK. Variasi ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepadatan pengguna dan kondisi lingkungan.
Penetrasi handset 5G di Jabodetabek telah mencapai lebih dari 30 persen hingga Maret 2025, dengan konsumsi data rata-rata 30GB per pengguna per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan pesat adopsi teknologi 5G di Indonesia.
Kesimpulannya, Telkomsel telah melakukan persiapan yang matang untuk menghadapi lonjakan trafik data selama Ramadan dan Idul Fitri 2025. Peningkatan infrastruktur, optimasi jaringan berbasis AI, dan ekspansi jaringan 5G merupakan beberapa strategi kunci untuk memastikan layanan yang stabil dan berkualitas bagi pelanggan.