Sebuah insiden kecelakaan yang melibatkan mobil listrik Xiaomi SU7 Ultra terjadi di sirkuit balap beberapa hari setelah peluncuran resmi dan pengiriman unit pertama kepada konsumen. Insiden ini tertangkap dalam video yang beredar di media sosial Weibo pada 9 Maret 2025, menunjukkan mobil tersebut menabrak dinding pengaman dengan kecepatan lebih dari 120 km/jam.
Berdasarkan laporan dari Carnewschina, Xiaomi sebelumnya telah merekomendasikan pemilik SU7 Ultra untuk mengikuti pelatihan mengemudi profesional sebelum menguji performa mobil di lintasan balap. Hal ini tampaknya menjadi langkah pencegahan mengingat potensi bahaya mobil listrik berperforma tinggi ini.
Dalam video yang beredar, terlihat SU7 Ultra melaju di lintasan lurus setelah melewati tikungan. Namun, pengemudi tampaknya gagal mengerem tepat waktu, mengakibatkan tabrakan keras dengan dinding pengaman yang terbuat dari ban. Dampaknya cukup signifikan, merusak kap mesin, bemper depan, fender, dan lampu depan.
Meskipun kerusakan cukup parah, airbag depan berhasil mengembang dan melindungi pengemudi. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengenai aspek keselamatan dan pelatihan pengemudi yang memadai untuk mobil listrik berperforma tinggi seperti SU7 Ultra.
Insiden ini bukanlah yang pertama kali bagi Xiaomi. Sebelumnya, varian standar Xiaomi SU7 juga mengalami beberapa kecelakaan di sirkuit, yang dikaitkan dengan sistem pengereman yang kurang optimal. Namun, Xiaomi tetap menyatakan bahwa SU7 Ultra dirancang khusus untuk penggunaan di lintasan balap.
Analisis Kecelakaan dan Respon Xiaomi
Meskipun klaim Xiaomi menyebutkan SU7 Ultra dirancang untuk lintasan balap, kecelakaan ini tetap mengundang kekhawatiran. Kecepatan tinggi dan tenaga yang luar biasa dari mobil ini (1.526 hp dan torsi 1.770 Nm) membutuhkan keahlian dan pelatihan khusus dalam mengendalikannya.
CEO Xiaomi Auto, Lei Jun, merespon insiden tersebut dengan menekankan pentingnya keselamatan dan kembali mengingatkan pemilik SU7 Ultra untuk mengikuti pelatihan mengemudi resmi sebelum menggunakan mobil di sirkuit. Pernyataan ini menunjukkan komitmen Xiaomi terhadap keselamatan, namun juga menyoroti pentingnya edukasi bagi pemilik mobil berperforma tinggi.
Sebagai tanggapan atas insiden tersebut, Xiaomi memutuskan untuk membatasi kecepatan dan tenaga maksimum SU7 Ultra pada saat pengiriman. Kecepatan maksimum dibatasi hingga 140 km/jam dan tenaga puncak hanya 900 hp. Pembatasan ini akan dicabut setelah mobil menempuh jarak 300 km.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kecelakaan Xiaomi SU7 Ultra di sirkuit balap menjadi pengingat penting akan perlunya pelatihan dan pemahaman yang mendalam tentang kendaraan berperforma tinggi, khususnya mobil listrik dengan tenaga yang sangat besar. Meskipun Xiaomi telah mengambil langkah-langkah untuk membatasi kecepatan dan tenaga pada model SU7 Ultra, edukasi pengemudi tetap menjadi kunci utama dalam mencegah insiden serupa di masa depan. Program pelatihan yang komprehensif dan wajib bagi pemilik SU7 Ultra sangat direkomendasikan.
Ke depannya, produsen mobil listrik berperforma tinggi perlu mempertimbangkan untuk memberikan program pelatihan yang lebih intensif dan mengintegrasikan fitur-fitur keselamatan tambahan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Hal ini penting untuk memastikan pengalaman berkendara yang aman dan menyenangkan bagi konsumen.